Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

EMPATI DAN HORMAT PADA ORANG TUA SERTA GURU ( MATERI PAI SMP KELAS 7 SEMESTER 2 )

 1). EMPATI

1. Pengertian empati terhadap sesama

Empati adalah keadaan mental yang membuat orang merasa dirinya dalam keadaan, perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain. Dalam istilah lain, empati dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyadari diri sendiri atas  perasaan seseorang, lalu bertindak untuk membantunya. 

2. Dalil empati

Empati  sama dengan rasa iba atau kasihan kepada orang lain yang terkena musibah. Islam sangat menganjurkan sikap empati, sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. an-Nisa’/4: 8.

“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu  (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.” (Q.S. an-Nisa’/4: 8).

Sikap empati ini akan timbul apabila:

  1. Dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, 
  2. Mampu menempatkan diri sebagai orang lain, dan
  3. Menjadi orang lain yang merasakan.

Terkait sikap empati ini, Rasulullah saw. bersabda.

“Dari Abi Musa r.a. dia berkata, Rasulullah saw. bersabda, ‘Orang mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling mengokohkan.  (H.R. Bukhari)

Hadis  di atas, secara tidak langsung mengajarkan kepada kita untuk bisa   merasakan apa yang dirasakan orang mukmin yang lain. Apabila ia sakit, kita pun merasa sakit. Apabila ia gembira, kita pun merasa gembira.

3. Perilaku empati terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari

Perilaku empati terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan cara:

  1. peka terhadap perasaan orang lain,
  2. membayangkan seandainya aku adalah dia,
  3. berlatih mengorbankan milik sendiri, dan
  4. membahagiakan orang lain.

2) HORMAT PADA ORANG TUA

1. Jasa-jasa orang tua 

Siapakah orang yang paling dekat dengan kamu sejak lahir? Tentu kedua orang tuamu, bukan? Merekalah yang membawa kamu ke dunia ini dengan izin Allah Swt.Jasa mereka besar sehingga kamu tidak akan mampu menghitungnya, antara lain:

  1. Ibu mengandung dengan penuh susah payah, dan melahirkan dengan   mempertaruhkan nyawanya;
  2. Ibu menyusui selama dua tahun dengan penuh kasih sayang dan terjaga malam hari karena memenuhi kebutuhan anaknya;
  3. Ibu dan ayah memelihara kita sehingga kita siap untuk hidup mandiri;
  4. Ibu dan ayah bekerja keras untuk memenuhi keperluan keluarga;
  5. Ibu dan ayah memberi bekal pendidikan;
  6. Ibu dan ayah memberikan kasih sayang dengan ikhlas tanpa meminta balasan.

2. Dalil naqli menghormati orang tua

Begitu besar jasa orang tua sehingga kita sebagai anak wajib hukumnya berbuat baik kepada keduanya. Allah  Swt. memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada keduanya, sebagaimana firman-Nya:

“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah  salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.” (Q.S. al-Baqarah/2: 83).

Pada penggalan ayat, “ wabilwalidaini”   Allah  Swt. menegaskan bahwa kita harus berbuat baik kepada kedua orang tua. Terkait dengan ini, Imam Abu Daud dan Baihaqi meriwayatkan sebuah  hadis dari Abdullah bin Amru sebagai berikut.

“Dari Abullah bin Umar berkata. Seseorang datang kepada Rasulullah saw. dan berkata, “Aku akan berbaiat kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah  saw. bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.”  (H.R. Baihaqi)

3. Perilaku menghormati orang tua

Perilaku menghormati kedua orang tua dapat diwujudkan dengan cara berikut ini.

1.Ketika orang tua masih hidup: 

  1. Memperlakukan keduanya dengan sopan dan hormat;
  2. Membantu pekerjaanya; 
  3. Mengikuti nasihatnya (apabila nasihat itu baik);
  4. Membahagiakan keduanya.

2. Ketika orang tua sudah meninggal; 

  • Jika keduanya muslim, kamu dapat mendoakan mereka setiap saat agar mendapat ampunan Allah  Swt;

          Doa yang diajarkan Rasulullah saw. demikian:

  • Melaksanakan wasiatnya;
  • Menyambung dan melanjutkan silaturahmi yang dahulu sudah dilakukan oleh kedua orang tua;
  • Menjaga nama baik mereka.

3) MENGHORMATI GURU

1. Peran guru dalam kehidupan

Kita harus berbuat baik atau berbakti kepada kedua orang tua. Kita juga diperintahkan untuk berbuat baik atau berbakti kepada guru. Gurulah yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu kepada kita. Sebagai pendidik, guru membentuk kita menjadi manusia yang beriman, mengerti baik dan buruk, berbudi pekerti luhur, dan menjadi orang yang bertanggung jawab, baik kepada diri sendiri, masyarakat, bangsa, maupun negara.

Gurulah yang menjadikan kita orang yang pandai dan memahami ilmu   pengetahuan. Dengan demikian, kita akan memperoleh kedudukan yang tinggi di ha dapan Allah Swt.

Artinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat...”  (Q.S. al-Mujadalah/58: 11)

2. Cara berbakti kepada guru

Cara berbakti kepada guru, antara lain dengan bersikap:

  1. Mengucapkan salam apabila bertemu;
  2. Memperhatikan apabila diajak bicara di dalam dan di luar kelas;
  3. Rendah hati, sopan, dan  menghargai;
  4. Melaksanakan nasihatnya;
  5. Melaksanakan tugas belajar  dengan ikhlas.